Wednesday, May 6, 2020

Cadangan

Bagi penderita mata minus, apalagi minusnya sudah berpangkat-pangkat, kacamata adalah hal mutlak yang harus selalu ada. Sebab, pandangan yang buram kerap membuat salah langkah, atau salah membaca, atau hal-hal riskan lainnya. Beberapa penderita mata minus adalah manusia ceroboh, yang kerap lupa menaruh kacamata hingga kelimpungan mencarinya, atau sembarangan menaruh kacamat hingga terinjak dan framenya patah. Pernah pada suatu ketika, seorang pengguna kacamata minus 3,5 ditambah silinder 0,5 lupa menaruh kacamata satu-satunya, ternyata tertinggal di dalam kulkas. Atau, pernah juga ketiduran tanpa melepas kacamata lalu tertindih badan sendiri hingga frame penyangga di telinga patah. Kalau sudah begitu jadi panik, padahal harus segera melakukan aktivitas lain yang tentu memerlukan kacamata. Salah sendiri, sudah tahu cuma punya kacamata satu, tapi tidak dijaga baik-baik, kalau sudah begini akhirnya hanya bisa menggerutu.
Oleh sebab itu, penderita mata minus denga sifat bawaan ceroboh tidak bisa hanya punya satu kacamata. Harus punya cadangan, minimal dua kacamata, jaga-jaga jika tiba-tiba terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
Cadangan itu memang penting untuk beberapa hal, seperti olah raga sepak bola yang memerlukan pemain cadangan jika ada pemain yang cedera atau kelelahan, baju cadangan jika sedang berpergian di musim hujan agar tidak repot jika baju tiba-tiba basah kuyup, rencana cadangan ketika merancang jalan menuju impian jika rencana A gagal maka ke rencana B, tujuan cadangan jika sedang berpergian jika lokasi A tutup maka ganti ke lokasi B.
Tapi, tidak semua hal harus pakai cadangan. Cadang pasangan, misalnya. Seenaknya ganti pasangan, padahal belum selesai kisahnya dengan seseorang yang lama. Hebat sekali orang  yang hatinya bisa serta merta meninggalkan begitu saja, tanpa ada rasa bersalah, tanpa ada permintaan maaf. Kuat sekali seseorang yang bisa meninggalkan, hatinya mudah sekali melebur semua kenangan, melenggang dengan bahagia dengan seseorang yang baru. Pintar sekali orang yang bisa berpenampilan selalu menawan padahal pada waktu yang bersamaan ia sedang menikam hati seseorang. Jangan-jangan orang seperti ini, hatinya juga sedang minus? Atau silinder? Hingga buram bahkan tak bisa fokus satu titik saja, mudah berbelok pada orang lain. Lalu, kacamata hatinya lupa ditaruh di mana, atau framenya sedang patah, jadi sembarangan sekali memakai hatinya. Hati-hati ya sama hati orang, hati-hati.

No comments:

Post a Comment