Beberapa kali aku sering salah sangka oleh perilaku seseorang. Dulunya aku menjustifikasikan sebagai penipuan. Lambat laun, aku mulai belajar, satu demi satu orang yang kupikir kukenal dekat berbuat sesuatu hal yang selalu aku anggap mustahil dilakukannya. Diriku selalu denial, “enggak mungkian si A berbuat begitu, aku kenal banget sama dia!!” Ya, terlalu percaya diri sekali diriku mengenal dengan sangat amat orang-orang di sekelilingku .
Sunday, July 10, 2022
Tidak (Pernah) Tahu
Sunday, January 23, 2022
Eka Lismawati
Namanya Eka Lismawati, dia adalah si pualiiiing super sering kurepotkan, dan ladang sambat segala kemumetan, mumet yang memang pas kambuh mumet atau mumet urusan ruwet wkwk. Tempo hari waktu HP rusak 1 bulan++ doi dong salah satu yang super khawatir, bahkan kontak HP bapak wkwk, lalu besokannya mampir ke rumah bawa roti favorite pula, dan jadi ngobrol di warung mie ayam SD 6 kesayangan. Kalau habis ketemu doi, bawaannya jadi happy, ketemu sederhana dan hemat budget polll saja sebenarnya, cuma di warung Serabi Joglo kadang, di warung mie ayam SD 6 kadang, di ronde/ bakso depan masjid At-taqwa kadang, tapi yang mahal -dan tidak bisa dirupiahkanlah pokoknya- ya obrolannya, deep talk selalu!! Jadi, bersahabat hemat budget tapi greget gitu ya Bunda, wkwk, biarkan saja tidak seperti anak muda zaman sekarang yang kalau nongki hedon bener jajannya kupi secangkir 50 rebu, ku tak shangguup. 😅😅 Yap, dari sahabat seperti Eka dan yang lain ini aku jadi paham, temu itu bukan soal makannya apa tapi sama siapanya (loh ini lagi😂).
Thursday, August 5, 2021
Meredakan Gelisah
Pekan lalu, aku diberi tahu sebuah channel youtube yang cukup menarik oleh adikku, yang ternyata dari channel ini gelisahku perlahan reda dan bisa kembali merajut mimpi dengan mengikis perlahan ketakutan. Kubuka channel 'Lek Damis'. Isi kontennya sederhana, tentang kesehariannya hidup di desa daerah Cepu. Tapi rupanya, di situlan kekuatan channel ini:kesederhanaan.
Perlahan aku mulai kecanduan, kembali menggali isi lebih dalam channel ini, memperhatikan konten demi konten. Entah bagaimana, instingku bicara akan ada pelajaran yang bisa kudapat dari channel ini. Konten-kontennya membuatku sesekali tertawa terbahak-bahak, sesekali takzim memperhatikan wejangan tentang kehidupan, sesekali ikut meneteskan air mata dengan cerita perjuangan yang menyesakkan, sesekali diingatkan tentang berbagi pada sesama.
Rupanya, Lek Damis, ibu dengan 3 orang anak ini sungguh luar biasa pekerja keras. Anak sulungnya, Dimas Zaenal lebih dulu menggeluti dunia youtube, keterbatasan ekonomi di keluarganya tidak menghalanginya untuk berkarya. Lek Damisa dan suami mendukung penuh pilihan anaknya, restu orang tua tentu akan jadi jembatan kemudana anaknya mengejar cita. Hingga akhirnya Dimas viral, diundang ke Hitam Putih, bahkan perlahan kontennya makin variatif dan subscribernya terus bertambah. Perlahan-lahan, hasil dari youtubenya bisa untuk memperbaiki perekonomian keluarga. Aku menggali lebih jauh konten dari channe anak dan ibu ini, dulu rumah mereka masih beralas tegel dan terbilang cukup sederhana, tetapi perlahan sekarang rumahnya sudah disulap lebih kinclong dan nyaman, bahkan keluarga ini akhirnya juga bisa membeli mobil hingga tanah. Tetapi, Lek Damis yang mengikuti jejak anaknya dengan jargon, "ajur jumm" ini tidak serta merta jadi OKB yang kalap, ia tetap merendah, dengan penampilan sederhana, tidak gila harta dengan beli perhiasan atau barang-barang kesukaan perempuan pada umumnya. Beliau malah lebih fokus mengajak followersnya utuk berbagi, sebab harta yang dititipkan kepada kita sebagian ada hak orang lain, begitu pesannya. Beliau juga rajin mengajak tetangganya untuk membuat youtube agar bisa memperbaiki perekonomian keluarga, masyaAllah. Sungguh inspiratif sekali. Dari channel yang terbilang sederhana ini, yang isi kontennya pada dasarnya adalah tentang keseharian kehidupan di desa tapi ada banyak pelajaran yang bisa diambil, pelajaran tentang bagaimana menjalani hidup dengan sebaik-sebaiknya.
Rupanya, untuk mendapat motivasi dan pelajaran hidup, tidak melulu harus membaca atau melihat konten motivasi dengan kata mutiara yang puitis. Cerita yang ditampilkan apa adanya dengan tindakan-tidakan yang nyata justru bisa lebih merasuk dalam hati.
Jangan gelisah ya, bagi yang masih berjuang untuk keberlangsungan masa depan. Lek Damis sudah tidak muda, tapi semangatnya masih jiwa muda, konsisten berupaya hingga bisa menemukan jalan kesuksesan.
Tidak semua orang akan sukses di usia muda, tapi bukan berarti orang tersebut tidak akan pernah bisa sukses.
Terima kasih Lek Damis dan keluarga, sudah jadi pengingat untuk terus berjuang pada kami anak muda yang sering kali lebih banyak rebahannya.
Thursday, July 1, 2021
Menelisik Hikmah
Tuesday, May 26, 2020
Bergerak, Pelan-Pelan
Sunday, May 17, 2020
Menjemput Pertolongan
Saturday, May 16, 2020
Secukupnya, Bunga
Di lain tempat, seorang kakek menangis tersedu di atas pusara sembari menaburkan mawar merah. Seminggu lalu sang istri meninggal dunia, setelah setengah abad lebih menjalani kehidupan bersama dengan kasih sayang dan penerimaan yang dirajut setiap saat dan terjaga hingga napas salah satu di antara keduanya menemukan ujungnya. Selama seminggu terakhir, setiap sore kakek selalu berkunjung ke makam nenek, bercerita tentang hari yang ia lalui, sendiri. Sang kakek sudah ikhlas, meski sesekali air mata masih bercucuran deras di pipinya. Tetapi untuk sebuah perpisahan, air mata adalah salah satu cara melegakan, bukan serta merta sebagai wujud ketidakikhlasan. Taburan bunga mawar merah di atas pusara jadi saksi duka berpisahnya dua insan manusia.
Seni kehidupan selalu terdiri dari bahagai dan duka, keduanya wajar dialami siapa saja. Pada suatu episode manusia akan menemukan orang baru dan bahagia bersama, lalu episode berikutnya ia mungkin akan ditinggalkan untuk selama-lamanya hingga duka terasa sesak sekali di dada. Sebuah siklus kehidupan yang wajar, semua manusia akan mengalaminya, seperti bunga yang bisa jadi wujud bahagia ataupun duka.
Maka, untuk dua hal yang bertolak belakang ini baiknya secukupnya saja. Bahagai secukupnya, berduka secukupnya.Sehingga, ketika tiba pada salah satu siklusnya, kita tetap bisa tegap melanjutkan kehidupan.