Thursday, December 12, 2019

Menemukan Waktunya

Didi Kempot bukan pendatang baru, sejak kanak saya sudah akrab dengan lagu-lagunya, Kuncung, Layang Kangen, Solo Balapan, dan lain lain dan lain. Pokoknya, seolah pertumbuhan usia saya selalu diiringi lagu-lagu Didi Kempot. Dulu, lagu Didi Kempot mungkin masih dianggap tidak masuk untuk anak mudah.

Siapa sangka, 2019 Didi Kempot membahana dinobatkan sebagai The Godfather of Broken Heart jadi seleranya anak muda masa kini dengan lapisan sosial masyarakat dan berbagai latar belakang yang berkumpul di balik kerumunan Sobat Ambyar. Pun termasuk saya yang menjadi bagian dari Sobat Ambyar garis keras di saat sedang ambyar-ambyarnya --sekali lagi, lagu-lagu Didi Kempot membersamai perjalanan saya, pun ketika patah hati. Semua memang menemukan waktunya untuk 'merekah' untuk jadi bunga yang semerbak, bagaimana caranya? Ya dijaga agar tidak layu, dirawat selalu, dijaga tetap tumbuh meski ancaman hama luar biasa.

Macam pohon durian, masa panennya dari semenjak ditanam tidak harus menunggu bertahun-tahun. Iya, semua ada waktunya. Didi Kempot tetap eksis dengan caranya secara konsisten hingga bisa menembus lapisan anak muda. Proses yang tidak sebentar, memang, tapi pasti akan waktunya. Jadi, mari berproses, tetap tumbuh dan upayakan bebas hama, kita akan mekar sama-sama, sesuai waktunya masing-masing.


No comments:

Post a Comment