Monday, December 23, 2019

Berbenah Dulu, Baru Pindah

Bagiku, pindah hati seperti halnya pindah rumah yang tidak bisa serta merta begitu saja. Harus berbenah dulu, berkemas segala sesuatunya yang ada di rumah -atau hati- lama lalu baru pindah ke rumah -atau hati- yang baru. Segala sesuatunya harus ditata rapi, selesai, agar tidak jadi keresahan di kemudian hari. Jika pindah rumah perlu kiranya membawa segala bentuk barang penting dari rumah lama agar tenang mendiami rumah yang baru, sama halnya dengan melebur sesak di hati lama setuntas-tuntasnya hingga bisa tenang mendiami hati yang baru.
Jadi biarkan, hati sejenak berbenah, merapikan segala carut marut di hati sebelumnya. Sesaknya dibersihkan dulu, cerita pahitnya dikemas dulu, dendamnya ditinggal saja biar usang dan hilang, kecewanya kembali di tata sebagai pengingat agar tidak terulang lagi ketika menempati hati yang baru. Jika semua sudah rapi, setiap rasa sudah menempati tempatnya masing-masing dan yang mestinya tinggal tak perlu dipaksa dibawa karena hanya akan memenuhi isi hati, maka bergegas cari hati yang baru lagi.
Sebaik-baiknya pindah adalah pindah yang tidak buru-buru. Selesaikan berbenah hati dulu, baru pindah. Agar pindahmu bukan semata untuk menutupi luka, pindahmu harus sebenar-benarnya pindah tanpa ada sangkut pautnya dengan hati yang lama. Pindah, karena yang sebelumnya sungguh-sungguh sudah.
Asri, 22 Desember 2019

No comments:

Post a Comment