Saturday, February 15, 2014

Meski Begitu, Hidup Tetap Adil

Ada yang sekali makan saja habis berjuta-juta, tapi ada juga yang menganggap makanan mewah adalah nasi+ikan asin. Meski begitu, hidup tetap adil.

Ada yang sekali belanja habis beratus-ratus juta, tapi ada juga yang mau membeli sepatu murah saja musti nabung bertahun-tahun dulu. Meski begitu, hidup tetap adil.

Ada yang baru bertemu lantas langsung saling menyempurnakan agama, tapi ada juga yang sudah lama menahan rasa namun berakhir berantakan. Meski begitu, hidup tetap adil.

Ada yang bahkan tak perlu menunggu untuk sebuah pertemuan, tapi ada juga yang harus menunggu dan menelan rindu. Meski begitu, hidup tetap adil.

Ada yang tak perlu dikode langsung peka, tapi ada juga yang harus dikode berkodi-kodi agar peka. Meski begitu, hidup tetap adil.

Ada yang hanya berjalan santai lantas bisa meraih mimpinya, tapi ada yang harus berpeluh-peluh untuk mewujudkan mimpinya. Meski begitu, hidup tetap adil.

Ada yang sambil merem saja bisa menuntaskan masalahnya, tapi ada yang sampai mata mau copot tapi jalan keluar tak kunjung ketemu. Meski begitu, hidup tetap adil.

Ada yang tak berbuat apa-apa tapi dielu-elukan mungkin karena tampang, tapi ada juga yang susah payah membuktikan dan tetap diabaikan. Meski begitu, hidup tetap adil.

Ada yang tak perlu mengorbankan apapun, tapi ada juga yang harus mengorbankan segalanya. Meski begitu, hidup tetap adil.

Apapun yang terjadi, meski nampak menyakitkan, hidup ini tetap adil. Tuhan tetap Maha Adil. Karena yang nampak lebih enak bukan jaminan lebih baik. Bencana atau anugerah adalah dua hal yang sering tertukar tanpa kita sadari. Maka, apapun yang terjadi, hidup ini tetap adil. Tuhan tetap Maha Adil, sungguh jangan ragukan seujung kuku pun.

No comments:

Post a Comment