Saturday, February 15, 2014

Opo Ijik Usum?

Kata Tere Liye hakikat cinta itu melepaskan. Tidak justru malah ngejar-ngejar dan selalu memaksakan perasaan. Opo ijik usum :)

Ya kalau takdirnya memang sudah dipasangkan, tak parlu dipaksakan juga akan bersanding nantinya. Tidak perlu repot memikirkan dalam-dalam. Opo ijik usum :)

Namun kalau memang ceritanya bersimpangan,dia dengan yang lain, ya ikhlaskan. Masih ada banyak yang lain, tidak usah merasa dunia seakan runtuh. Opo ijik usum :)

Kau yang paling tahu mana yang paling pas. Jangan main-main, ini tentang hati, bukan main puzzle yang kalau tidak pas bisa gonta-ganti seenaknya. Opo ijik usum :)

Tidak usah datang, kalau hanya untuk pergi dan meninggalkan. Menyakitkan. Opo ijik usum :)

Yang dibagikan gratis ke siapa saja saat sesak datang itu masker, kenapa kau ikut-ikutan? Opo ijik usum :)

Yang datang tiba-tiba lalu menyisakan sesak dan perih itu abu vulkanik, kenapa kau ikut-ikutan? Opo ijik usum :)

Perasaan memang tidak bisa dipaksakan. Termasuk memaksa dia untuk menjadi padamu. Opo ijik usum :)

Ada beberapa hal yang hanya bisa diselesaikan oleh waktu. Perasaan misalnya, jadi tak usah dibikin berat. Opo ijik usum :)

Sudah tahu ruwet, kenapa mikirnya juga pakai kepala yang ruwet. Tenang aja dulu, jangan apa-apa harus sesuai mau kita. Opo ijik usum :)

Kita akan sama-sama datang dan bertemu di masa depan pada waktu dan tempat yang tepat. Sudah, begitu saja. Tidak usahlah menunggu-ditunggu. Opo ijik usum :)

Sudahlah, apa yang mau diributkan dan direpotkan dari peliknya masalah perasaan? Hanya membuat lelah karena memang entah ada ujungnya atau tidak. Kita dilahirkan untuk kemudian tumbuh menjadi manusia-manusia kuat, kan? Kalau masalah perasaan yang notabene absurd saja bisa buat kita roboh berulang kali, kapan kuatnya? Kapan hebatnya? Kalau masih ribut dan sibuk soal kepastiaan perasaan, opo ijik usum? Opo ijik usum? Saat kawan seperjuangan kita sudah melewati banyak anak tangga dan akan segera sampai, kita bahkan tak kemana-mana, belum melewati satu anak tangga pun karena dipusingkan dengan masalah perasaan.


Opo ijik usum? Ha? Asri, opo ijik usum? Melek lah wahai Prasetyani Estuning Asri, melek lah :)

No comments:

Post a Comment