Wednesday, February 20, 2013

ELERSFOUR 2


Kosong Time
Senin,151110..
09.30..
@ XI A 4, SMANSARI..


Ada banyak tingkah yang sangat unik bin aneh dan ajaib yang dilakukan para penghuni kelas XI A 4 sewaktu jam kosong biologi. Mau tau?? Intip yuk… ^^

Hari ini, kebetulan sekali ada sebuah keajaiban, jam kosong + tanpa tugas. Wiw, nah saya malah mati gaya…>.<..  bingung mau ngapain, akhirnya dengan pemikiran yang cukup matang saya putuskan untuk mengamati tingkah laku kawan-kawan saya.. ^^.. Ada yang nyanyi, koor pula.. ^^, Ada yang dandan, sibuk banget sama bedaknya,,,hemmmm..
Ada yang takbiran juga..”wew, takbirannya masih nanti mas…>.<”. Ada juga yang turnamen nyetel MP3, sampek kuping saya bingung mau dengerin yang mana. Tak disangka dan diduga, di belakang saya malah ada yang sedang bobok dengan nyenyaknya…”ssssst,,,jangan ganggu..”..Terlihat, di ujung belakang sana sedang ada kesibukan, ada 3 orang siswi yang sedang sibuk menggambar dalam 1 kertas,,, “orang aneh..heheh”.. Tiba-tiba saja saya terkejut melihat seorang sisiwi dengan tekunnya sedang mengerjakan LKS biologi ..”sregepnyo,,, aku nyilih yak? Hhe…” mendadak , malah ada drama super gak maksut, tapi menghibur,,,, ^^… Hem, ada juga yang sibuk ngurusi qurban. Dan pastinya nyanyi moshimoshimoso…
Lengkap bukan aktivitas di kelas saya? Silahkan mampir jika ingin melihat langsung… ^.^…
Semoga kebersamaan para siswa kelas XI A 4 untuk selamanya… ^.^….


Tawa ini pecah setelah membaca sebuah catatan harian yang mulai usang. Sebuah  catatan yang boleh saja usang, tapi isi di dalamnya yang tersaji berbagai cerita masa SMA dengan teman-teman ajaib tidak akan pernah usang.

Biologi, adalah mata pelajaran yang kerap tidak berisi alias kosong. Kebetulan guru Biologi yang mengampu kelas XI IPA 4 terbilang sibuk, jam terbangnya dibidang lain-lain selain mengajar sangat padat. Kami para makhluk XI IPA 4 yang memiliki sikap toleransi tinggi sama sekali tidak mempermasalahkannya. Iya, sama sekali. Kami malah mempertanyakan jika jam Biologi isi, sedikit kurang ajar memang. Empat jam dalam satu minggu dan sering kosong, jam Biologi memang surga dunia.

Jam kosong adalah idaman semua siswa, tapi jenuh kerap melanda karena tidak ada aktifitas. Kantuk menyerang dan menggerogoti keasadaran, tapi kasur dan antek-anteknya tidak berbaik hati menemani. Alhasil handpone  menjadi tempat pelarian kejenuhan. Namun, bercengkrama dengan ‘layar’ itu tidak ada gregetnya, kurang nyata. 

Tiba-tiba keramaian tercipta, tanpa tahu siapa yang memulai.

“Woi dik, apa kamu dik? Berani kamu dik?” Suara keras terdengar dari ujung kelas, entah siapa.

Seisi kelas diam sejenak, menengok ke belakang. Tegang, lalu mulai mengamati apa yang terjadi. Semua masih diam, tidak ada yang bersuara setelah suara tadi menyeruak tajam. Memecah keheningan, menjadikan kantuk hilang, senyap! Semua wajah memerah, bahkan sebagian mata mulai berarir.

“HUAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH.......” Mendadak tawa di seantero kelas pecah, tak tahan rupanya mereka untuk menahan tawa.

Teriakan muncul lagi, “Apa kamu dik? Ha? Apa? Merasa benar kamu dik!” dan tawa semakin menjadi.

Dua onggok manusia yang tak ubanya seperti Andre dan Sule sedang melakoni peran sebagai senior dan junior yang terlibat dalam sebuah ‘atraksi’ MOS (Masa Orientasi Siswa).

“A a a ampuun Kak.” Suara ketakutan sang junior abal-abal melengkapi tawa kami.

Nampaknya, sebagian besar siswa XI IPA 4 yang notabene memang terlibat dalam penyelanggaraan MOS masih terjangkit syndrom ‘APA KAMU DEK!’, bentakan khas dari senior yang selalu berhasil membuat adik junior menggigil ketakutan. Adalah Onika dan Toni, mereka paling pas untuk melakoni peran sebagai senior dan junior. Onika, mukanya yang sangar dengan badan menjulang tinggi dan suara menggelegar dirasa pantas menggambarkan sosok kakak senior yang angker. Adik-adik kelas yang belum mengetahui sosok Onika yang sebenarnya selalu bergidik ketakutan, tapi setelah mengenal bisa langsung terdaftar di RSJ terdekat akibat dosis banyolannya yang luar biasaaa. Toni, sulit untuk menjelaskan bagaiamana ia karena keabsurdannya. Yang jelas dia adalah teman duet ngebanyolnya Onika. Dan dia adalah potret junior yang pas. Mereka berdua selalu mampu membuka tawa , memecah keheningan, dan menjadikan kelas benar-benar hidup. Diakui, mereka adalah Ketua dan Wakil ketua yang multi talenta. Apalagi mereka duduk sebangku, ketika penat berjibaku dengan lenting sempurna, atau lari-larian dengan limit, atau bahkan saat panik berenang di HCL mereka tiba-tiba menghadirkan celetukan-celetukan yang mampu menepis semua tekanan. Tapi, mereka tahu batasan, kapan harus nglawak, kapan harus serius.

Setelah tawa mulai reda, kelas kembali lengang. Setiap siswa mulai asyik kembali berduaan dengan handphone-nya, atau bercengkrama dengan teman-teman, tidur, atau sekedar mendengar MP3.

Dan tiba-tiba...


30 menit kita disini
tanpa suara
dan aku resah
harus menunggu lama ..
kata darimu

Sebuah lagu dari Jamrud mulai didendangkan oleh seorang siswa, masih dari sudut yang sama. Perlahan, semua diam. Pelan-pelan mulai hanyut dengan dendangan itu. Dan tanpa disadari, seisi kelas ikut berdendang. Entah ikut menyanyi, menabuh meja, atau hanya menepuk-nepuk tangan, tanda menikmati koor  XI IPA 4.


mungkin butuh kursus
merangkai kata,
untuk bicara
dan aku benci
harus jujur padamu,
tentang semua ini

jam dinding pun tertawa,
karna kuhanya diam dan
membisu
ingin kumaki
diriku sendiri, yang tak
berkutik di depanmu

ada yang lain
disenyummu
yang membuat lidahku
gugup tak bergerak
ada pelangi
di bola matamu
dan memaksa diri
tuk bilang
"aku sayang padamu" (2x)
(seakan memaksa dan
terus memaksa)
mungkin sabtu nanti
kuungkap semua,
isi di hati
dan aku benci
harus jujur padamu
tentang semua ini ......

Tidak terasa satu lagu terdedang dengann merdu, walau ada banyak hal yang memicu gelak tawa yang membuat lagu itu terselesaikan lebih lama dari semestinya. Usai menyanyiakn lagu Pelangi di Matamu, entah apa yang terjadi seantero kelas tertawa kembali. Semua bahagia, dan menertawakan koor XI IPA 4 yang spontan tapi keren.
Nampaknya cewek-cewek XI IPA 4 mulai ketagihan, dan meminta para cowok untuk mulai bernyanyi lagi.

“Ganti lagu dooong,” Celetuk seorang siswa.

“Semakin ya?” Onika mengusulkan.

Semua siswa setuju dan siap-siap untuk memulai. Tapi tiba-tiba,

“Jangan-jangan, nggak apal aku!” Toni dengan cekatan menolak.

“Apalmu opo?” Oni bertanya.

“Ya cuma lagu itu tadi..hahahaha...”

Semua menatap lekat Toni, dan Toni pun bergidik. Akhirnya, mereka malah menyanyikan lagu PCM yang begitu mengobarkan semangat muda kami. Walaupun tidak mengetahui lagu tersebut, tapi kami menikmati. Onika dengan semangat empat lima memimpin koor tersebut, dengan penggaris papan tulis ia maju ke depan. Lalu mengayun-ayunkan kedua tangannya. Lagaknya sudah menyerupai Adi M. S. Kini giliran mars SMA yang didendangkan, kali ini semua ikut bernyanyi. Sesekali ada yang menengok di jendela, kalau-kalau ada guru yang tengah piket dan memergoki kita sedang ramai.

Tidak hanya saat jam kosong saja kami bisa menggila seperti ini. Pernah suatu ketika, di tengah jam pelajaran Matematika yang sedang ruwet membicarakan peluang dan antek-anteknya tiba-tiba ada selembaran kertas yang sengaja dijalankan ke seluruh meja, tentunya terkecuali meja guru. Di ujung kertas terdapat tulisan, “CHATROOM XI IPA 4”. Isinya, pembicaraan-pembicaraan dari semua siswa XI IPA 4 yang memicu ganguan kejiwaan, sangat berbahaya bila dibaca oleh orang-orang awam yang standar kegilaannya masih di bawah rata-rata. Kami semua menahan tawa geli. Kepenatan Matematika sirna seketika...

Banyak yang bilang bahagia itu sederhana, dan  saya pun sepakat. Bahagia yang sebenarnya bukan pada saat kita mampu meraih sesutau, bahagia adalah saat kita mampu dan mau menikmati apa yang ada. Dari XI IPA 4 lah, kalimat ‘bahagia itu sederhana’ bukan lagi omong kosong.

No comments:

Post a Comment