Kosong Time
Senin,151110..
09.30..
@ XI A 4, SMANSARI..
Ada banyak tingkah yang sangat unik bin aneh dan ajaib yang dilakukan para
penghuni kelas XI A 4 sewaktu jam kosong biologi. Mau tau?? Intip yuk… ^^
Hari ini, kebetulan sekali ada sebuah keajaiban, jam kosong
+ tanpa tugas. Wiw, nah saya malah mati gaya…>.<.. bingung mau ngapain, akhirnya dengan
pemikiran yang cukup matang saya putuskan untuk mengamati tingkah laku
kawan-kawan saya.. ^^.. Ada
yang nyanyi, koor pula.. ^^, Ada
yang dandan, sibuk banget sama bedaknya,,,hemmmm..
Ada
yang takbiran juga..”wew, takbirannya masih nanti mas…>.<”. Ada juga yang
turnamen nyetel MP3, sampek kuping saya bingung mau dengerin yang mana. Tak
disangka dan diduga, di belakang saya malah ada yang sedang bobok dengan
nyenyaknya…”ssssst,,,jangan ganggu..”..Terlihat, di ujung belakang sana sedang ada
kesibukan, ada 3 orang siswi yang sedang sibuk menggambar dalam 1 kertas,,,
“orang aneh..heheh”.. Tiba-tiba saja saya terkejut melihat seorang sisiwi
dengan tekunnya sedang mengerjakan LKS biologi ..”sregepnyo,,, aku nyilih yak?
Hhe…” mendadak , malah ada drama super gak maksut, tapi menghibur,,,, ^^… Hem,
ada juga yang sibuk ngurusi qurban. Dan pastinya nyanyi moshimoshimoso…
Lengkap bukan aktivitas di kelas saya? Silahkan mampir jika
ingin melihat langsung… ^.^…
Semoga kebersamaan para siswa kelas XI A 4 untuk selamanya…
^.^….
Tawa ini pecah
setelah membaca sebuah catatan harian yang mulai usang. Sebuah catatan yang boleh saja usang, tapi isi di
dalamnya yang tersaji berbagai cerita masa SMA dengan teman-teman ajaib tidak
akan pernah usang.
Biologi, adalah
mata pelajaran yang kerap tidak berisi alias kosong. Kebetulan guru Biologi
yang mengampu kelas XI IPA 4 terbilang sibuk, jam terbangnya dibidang lain-lain
selain mengajar sangat padat. Kami para makhluk XI IPA 4 yang memiliki sikap
toleransi tinggi sama sekali tidak mempermasalahkannya. Iya, sama sekali. Kami
malah mempertanyakan jika jam Biologi isi, sedikit kurang ajar memang. Empat
jam dalam satu minggu dan sering kosong, jam Biologi memang surga dunia.
Jam kosong adalah
idaman semua siswa, tapi jenuh kerap melanda karena tidak ada aktifitas. Kantuk
menyerang dan menggerogoti keasadaran, tapi kasur dan antek-anteknya tidak
berbaik hati menemani. Alhasil handpone
menjadi tempat pelarian kejenuhan. Namun, bercengkrama dengan ‘layar’
itu tidak ada gregetnya, kurang nyata.
Tiba-tiba
keramaian tercipta, tanpa tahu siapa yang memulai.
“Woi dik, apa
kamu dik? Berani kamu dik?” Suara keras terdengar dari ujung kelas, entah
siapa.
Seisi kelas diam
sejenak, menengok ke belakang. Tegang, lalu mulai mengamati apa yang terjadi.
Semua masih diam, tidak ada yang bersuara setelah suara tadi menyeruak tajam.
Memecah keheningan, menjadikan kantuk hilang, senyap! Semua wajah memerah,
bahkan sebagian mata mulai berarir.
“HUAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH.......”
Mendadak tawa di seantero kelas pecah, tak tahan rupanya mereka untuk menahan
tawa.
Teriakan muncul
lagi, “Apa kamu dik? Ha? Apa? Merasa benar kamu dik!” dan tawa semakin menjadi.
Dua onggok
manusia yang tak ubanya seperti Andre dan Sule sedang melakoni peran sebagai
senior dan junior yang terlibat dalam sebuah ‘atraksi’ MOS (Masa Orientasi
Siswa).
“A a a ampuun
Kak.” Suara ketakutan sang junior abal-abal melengkapi tawa kami.
Nampaknya,
sebagian besar siswa XI IPA 4 yang notabene memang terlibat dalam
penyelanggaraan MOS masih terjangkit syndrom ‘APA KAMU DEK!’, bentakan khas
dari senior yang selalu berhasil membuat adik junior menggigil ketakutan.
Adalah Onika dan Toni, mereka paling pas untuk melakoni peran sebagai senior
dan junior. Onika, mukanya yang sangar dengan badan menjulang tinggi dan suara
menggelegar dirasa pantas menggambarkan sosok kakak senior yang angker.
Adik-adik kelas yang belum mengetahui sosok Onika yang sebenarnya selalu
bergidik ketakutan, tapi setelah mengenal bisa langsung terdaftar di RSJ
terdekat akibat dosis banyolannya yang luar biasaaa. Toni, sulit untuk
menjelaskan bagaiamana ia karena keabsurdannya. Yang jelas dia adalah teman
duet ngebanyolnya Onika. Dan dia adalah potret junior yang pas. Mereka berdua
selalu mampu membuka tawa , memecah keheningan, dan menjadikan kelas
benar-benar hidup. Diakui, mereka adalah Ketua dan Wakil ketua yang multi
talenta. Apalagi mereka duduk sebangku, ketika penat berjibaku dengan lenting
sempurna, atau lari-larian dengan limit, atau bahkan saat panik berenang di HCL
mereka tiba-tiba menghadirkan celetukan-celetukan yang mampu menepis semua
tekanan. Tapi, mereka tahu batasan, kapan harus nglawak, kapan harus serius.
Setelah tawa
mulai reda, kelas kembali lengang. Setiap siswa mulai asyik kembali berduaan
dengan handphone-nya, atau bercengkrama dengan teman-teman, tidur, atau sekedar
mendengar MP3.
Dan tiba-tiba...
30 menit kita
disini
tanpa suara
dan aku resah
harus menunggu lama ..
kata darimu
tanpa suara
dan aku resah
harus menunggu lama ..
kata darimu
Sebuah lagu dari
Jamrud mulai didendangkan oleh seorang siswa, masih dari sudut yang sama.
Perlahan, semua diam. Pelan-pelan mulai hanyut dengan dendangan itu. Dan tanpa
disadari, seisi kelas ikut berdendang. Entah ikut menyanyi, menabuh meja, atau
hanya menepuk-nepuk tangan, tanda menikmati koor XI IPA 4.
mungkin butuh kursus
merangkai kata,
untuk bicara
dan aku benci
harus jujur padamu,
tentang semua ini
jam dinding pun tertawa,
karna kuhanya diam dan
membisu
ingin kumaki
diriku sendiri, yang tak
berkutik di depanmu
ada yang lain
disenyummu
yang membuat lidahku
gugup tak bergerak
ada pelangi
di bola matamu
dan memaksa diri
tuk bilang
"aku sayang padamu" (2x)
(seakan memaksa dan
terus memaksa)
mungkin sabtu nanti
kuungkap semua,
isi di hati
dan aku benci
harus jujur padamu
tentang semua ini ......
merangkai kata,
untuk bicara
dan aku benci
harus jujur padamu,
tentang semua ini
jam dinding pun tertawa,
karna kuhanya diam dan
membisu
ingin kumaki
diriku sendiri, yang tak
berkutik di depanmu
ada yang lain
disenyummu
yang membuat lidahku
gugup tak bergerak
ada pelangi
di bola matamu
dan memaksa diri
tuk bilang
"aku sayang padamu" (2x)
(seakan memaksa dan
terus memaksa)
mungkin sabtu nanti
kuungkap semua,
isi di hati
dan aku benci
harus jujur padamu
tentang semua ini ......
Tidak terasa satu
lagu terdedang dengann merdu, walau ada banyak hal yang memicu gelak tawa yang
membuat lagu itu terselesaikan lebih lama dari semestinya. Usai menyanyiakn
lagu Pelangi di Matamu, entah apa yang terjadi seantero kelas tertawa kembali.
Semua bahagia, dan menertawakan koor XI IPA 4 yang spontan tapi keren.
Nampaknya
cewek-cewek XI IPA 4 mulai ketagihan, dan meminta para cowok untuk mulai
bernyanyi lagi.
“Ganti lagu
dooong,” Celetuk seorang siswa.
“Semakin ya?”
Onika mengusulkan.
Semua siswa
setuju dan siap-siap untuk memulai. Tapi tiba-tiba,
“Jangan-jangan,
nggak apal aku!” Toni dengan cekatan menolak.
“Apalmu opo?” Oni
bertanya.
“Ya cuma lagu itu
tadi..hahahaha...”
Semua menatap
lekat Toni, dan Toni pun bergidik. Akhirnya, mereka malah menyanyikan lagu PCM
yang begitu mengobarkan semangat muda kami. Walaupun tidak mengetahui lagu
tersebut, tapi kami menikmati. Onika dengan semangat empat lima memimpin koor
tersebut, dengan penggaris papan tulis ia maju ke depan. Lalu mengayun-ayunkan
kedua tangannya. Lagaknya sudah menyerupai Adi M. S. Kini giliran mars SMA yang
didendangkan, kali ini semua ikut bernyanyi. Sesekali ada yang menengok di
jendela, kalau-kalau ada guru yang tengah piket dan memergoki kita sedang
ramai.
Tidak hanya saat
jam kosong saja kami bisa menggila seperti ini. Pernah suatu ketika, di tengah
jam pelajaran Matematika yang sedang ruwet membicarakan peluang dan
antek-anteknya tiba-tiba ada selembaran kertas yang sengaja dijalankan ke
seluruh meja, tentunya terkecuali meja guru. Di ujung kertas terdapat tulisan,
“CHATROOM XI IPA 4”. Isinya, pembicaraan-pembicaraan dari semua siswa XI IPA 4
yang memicu ganguan kejiwaan, sangat berbahaya bila dibaca oleh orang-orang
awam yang standar kegilaannya masih di bawah rata-rata. Kami semua menahan tawa
geli. Kepenatan Matematika sirna seketika...
Banyak yang
bilang bahagia itu sederhana, dan saya
pun sepakat. Bahagia yang sebenarnya bukan pada saat kita mampu meraih sesutau,
bahagia adalah saat kita mampu dan mau menikmati apa yang ada. Dari XI IPA 4
lah, kalimat ‘bahagia itu sederhana’ bukan lagi omong kosong.
No comments:
Post a Comment